Akhirnya kami
berhasil mendarat dan menginjakkan kaki di Ngurah Rai pada 17 Maret 2013. Inilah
liburan ala tim ondel-ondel. Kami berangkat bertiga dari Yogya menggunakan tiket
promo air asia. Oh iya, untuk tiket promo ini menggunakan sistem hangus.
Apabila anda bangun kesiangan dan ketinggalan pesawat, maka tiket anda sudah tidak
berlaku lagi alias hangus. Kejadian ini dialami oleh Gita, teman kami. Gita
terpaksa membeli tiket lagi dan menyusul menggunakan flight yang malam. (Yang
sabarya Git..)
Gita belum sampai di Bali |
Kita berada di
Bali selama 5 malam 4 hari. Kami numpang tidur di kost Yuni. Dia teman kami yang tinggal di Karobokan
Denpasar. Trimakasih yang tidak terhingga untuk
Yuni. Untuk transportasi, kami
memutuskan untuk rental mobil+driver 3 hari. Harga rental mobil avanza AC + BBM
+ driver per hari Rp 300.000. Kami mendapatkan harga termurah setelah googling
di internet. Kalau kita mau jelajah kekawasan Bali timur ( Taman Ujung
Karangasem dan sekitarnya) harus tambah Rp100.000. Di hari ke 4 kami berencana
akan rental motor. Tapi ada Mas Putu yang bersedia mengantar kami untuk hunting
oleh-oleh di Sukawati, jogger dll. Beliau ini teman Inya yang tinggal di Bali. Maturnuwun untuk
Mas Putu dan Mbak Yunia.
BALI
DAY I
Jetsky |
Minggu pagi pukul
8.30 WITA Yuni dan pak driver sudah menjemput kami di Bandara Ngurah Rai. Agenda
pertama kami mengunjungi Pantai Tanjung Benoa. Tanjung Benoa terletak di
kalurahan Kuta selatan, Badung. Jarak tempuh
dari Bandara sekitar 30 menit.
Terjun Bebas di Tanjung Benoa |
Bagi anda yang suka bermain dengan adrenalin,
wajib mengunjungi pantai ini. Di pantai ini banyak permainan watersport seperti
jetski, banana boat, parasailing dll. Kalau anda ingin mendapatkan harga yang lebih
murah ketika naik jet sky dll, anda bisa memesan via online (beli voucher) max
1 hari sebelumnya.
. Saya pesan via online
dapat harga 95.000 untuk naik jetsky 25
menit. Kalau beli langsung di lokasi Rp 150.000. Bagi anda yang lagi putuscinta,
korban PHP, patah hati dan sejenisnya disarankan naik jetsky he he. Kalau saya kok
bisa merasa plong dan lega ya setelah puas teriak dan menjerit-jerit naik jetsky
di tengah laut.
Mejeng di GWK |
Lokasi
kedua adalah Taman Budaya Garuda Wisnu Kencana atau sering disingkat GWK. GWK adalah sebuah taman wisata sekaligus jendela seni dan budaya
di bagian selatan pulau Bali. Terletak di Bukit Unggasan-Jimbaran, Tanjung Nusa
Dua, KabupatenBadung, kira-kira 40 kilometer di sebelah selatan Denpasar.
Kita
bisa melihat tari bali dan patung-patung yang gede banget. Di lokasi ini sering
dijadikan lokasi shooting FTV. Crita di FTV itu biasanya cowok cewek berantem diawal
dan berakhir jadian…eciyeh. Harga tiket masuk = Rp 30.000
Pantai Dream Land |
Setelah puas menikmati
GWK kami
menuju pantai Dreamland. Pantai ini
terletak di daerah Pecatu, Bali Selatan. Hamparan pasir
putih, deburan ombak dan laut biru nan eksotis tampak jelas di depan mata. Banyak
mas2 bule gantheng yang bermain
surfing di sini. Sungguh pemandangan yang sangat indah menyejukkan
mata. Vitamin A memang bikin adem mata. Apalagi untuk seorang saya yang hampir tiap
hari memandang angka-angka di layar komputer he he. Harga tiket masuk pantai ini
Rp 5.000,-. Cukup murah dengan pemandangan
yang sangat keren seperti lukisan.
Pantai Padang Padang |
Lorong menuju pantai Padang - Padang |
Lokasi ke 3
adalah Pantai Padang-Padang. Pantai ini berada di Jalan Labuan Sait, Desa Petacu
Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung. Saya penasaran dengan lokasi pantai ini. Pantai ini
pernah dijadikan lokasi shooting video
klip Michael Learn to Rock di tahun 1996 dan film Eat Pray Love yang dibintangi oleh Julia
Robert. Tidak ada retribusi tiket untuk masuk
di pantai ini. Sebelum masuk di lokasi pantai, kita harus melewati lorong sempit
dari batu karang. Semacam ada beberapa batu karang gede yang menjadi satu sehingga
membentuk semacam lorong sempit yang hanya cukup untuk lewat 1 orang. Pantai ini
berpasir putih dan ombaknya tenang. Banyak pohon-pohon di pinggir pantai. 70 Persen pengunjung pantai ini
adalah wisatawan asing. Banyak wisatawan asing yang berenang dan berjemur di
sini. Uhuii...:)
Pantai Blue Point |
Lokasi ke 4 yang kami kunjungi yaitu Pantai Blue Point atau Suluban. Pantai ini
berada di kawasan perbukitan batu karang. Terletak di Desa Pecatu ujung selatan
Kabupaten Badung. Sekitar tiga kilometer dari kawasan Uluwatu. Jalan menuju pantai ini agak meliuk-liuk naik turun. Tidak ada retribusi tiket masuk alias gratis. Untuk sampai di pantai, anda harus jalan kaki melewati batu karang yang naik turun. Hampir 75 persen pengunjung adalah wisatawan asing. Ombak di pantai ini memang cocok untuk surfing. Di sekeliling pantai banyak terdapat penginapan, café, resto, outlet tato dan outlet yang menjual perlengkapan surfing.
Tangga menuju cafe di atas bukit karang Pantai Blue Point |
View dari Pura Uluwatu |
Lokasi terakhir yang kami kunjungi di
hari pertama ini adalah Pura Uluwatu. Pura
Uluwatu merupakan pura yang berada di wilayah Desa Pecatu, Kecamatan
Kuta, Badung. Kami bermaksud mengejar sunset. Konon katanya sunset di Uluwatu itu
maha keren. Jalan menuju di Uluwatu juga naik turun dan berkelok-kelok. Kalau anda
mabok perjalanan, disarankan untuk minum obat anti mabok. Untung di dalam mobil kita, tidak ada yg mabok perjalanan.
Kalau yang lagi mabok cinta ada.
30 menit kemudian, kami sudah sampai di Pura Uluwatu.
Tiket masuk di pura ini Rp 15.000. Setelah membayar tiket kita diberi
selendang warna kuning. Selendang ini harus diikatkan di pinggang. Di
depan pura terdapat hutan kecil yang disebut alas kekeran, berfungsi sebagai
penyangga kesucian pura. Di pura ini banyak kera yang berkeliaran. Disarankan untuk tidak mengenakan topi atau
membawa makanan di sini. Karena bisa diambil oleh si kera. Dari kawasan pura ini, kita bisa menikmati
hamparan bukit dan pantai yang sangat indah. Pura Uluwatu terletak pada ketinggian 97
meter dari permukaan laut.
Setelah puas berkeliling pura, kami memutuskan untuk pulang dan mengimpun
energi untuk jelajah Bali hari ke 2.